This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 08 Oktober 2020

Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli Bagian 2

 Pengertian Minat Belajar - Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang. Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli


Definisi Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli -Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985)

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu biologi berobyekkan benda-benda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian, bidangbiologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi atau tidak (Ahmadi, 1998).

Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli - Menurut Hardjana (1994), minat  merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu (Lockmono, 1994).

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994).

Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan  sungguh-sungguh seperti  rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994).

Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995).

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat (Gie, 1998).

Menurut Gie (1998), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah
1.    Minat melahirkan perhatian yang serta merta.
2.    Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.
3.    Minat mencegah gangguan dari luar
4.    Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5.    Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa (Gie, 1995). Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.

Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya (Kartono, 1995).
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk  dapat mempelajari hal tersebut.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.
Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya (Slameto, 1995).
Menurut Slameto (1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru di sekolah dengan cara:
1.    Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya lebih berserni.
2.    Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.
3.    Mengembangkan kebiasaan yang teratur
4.    Meningkatkan kondisi fisik siswa.
5.    Memepertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.
6.    Menyediakan sarana oenunjang yang memadai.
Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang (Loekmono, 1994). Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar lulus ujian, menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu mendapatkan gelar atau memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu berangkat dari nilai atau motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarmono, 1994)

Loekmono (1994), mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yiatu :
1.    Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.
2.    Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3.    Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4.    Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5.    Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.
 
Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut (Sudarnono, 1994), yaitu :
1.    Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.
2.    Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.
3.    Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
4.    Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.
5.    Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
6.    Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.
7.    Melatih kebebasan emosi selama belajar.

Daftar Pustaka - Pengertian Minat Belajar Siswa Menurut Para Ahli, Definisi, Artikel
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta. 1995. Kartono, K. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.
Buchari. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Aksara Baru. 1985.
Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998
Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994.
Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995.
Hasnawiyah. Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di Ujungpandang. Skripsi FPMIPA IKIP Ujungpandang.
Sudarmono. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 1994.

Pengertian Minat Belajar Menurut Para Ahli


Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi nya, minat adalah “ kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.” (Slameto,op.cit.,h.15)


Menurut Muhibbin Syah, dalam bukunya Psikologi pendidikan secara sederhana minat(interest) berarti “kecendrungan dan kegiatan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Bandung: Remaja RosdaKarya,2005),h 136)


Menurut Ahmad D. Marimba Minat adaah kecendrungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu.(Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat pendidikan Islam, (Bandung: PT Almairif, 1980), Cet Ke-4, hal. 79)

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dalam bukunya Psikologi Belajar,Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh,minat pada dasarnya adalah menerima suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat / dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. (Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi belajar, (Jakarta : Rineka Cipta,2002), cet 1 ., h 25)


Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan, Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah “suatu kecedrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. (M. Alisuf Sabri, Psikologi pendidikan, (jakarta: CV. Peduman Ilmu Jaya, 1995), h. 84)





Minggu, 24 April 2016

Jenis-Jenis Media Pembelajaran

1). Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan pembelajar sehingga terjadi proses pembelajaran. Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran, termasuk dalam kelompok audio. Karena media audio berkaitan dengan indera pendengaran, maka pesan yang akan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata–kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.
2). Visual
Media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan saja disebut media visual. Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi sehingga pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidak berati bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Media yang termasuk media visual adalah  media grafis (grafik, sketsa, diagram, poster, bagan, papan flanel), media cetak (buku teks, modul, buku panduan), dan gambar diam. Selain beberapa media visual yang telah disebutkan sebelumnya, ada media yang mencakup dari ketiga media (media diam, media cetak, gambar diam) yaitu media yang sangat praktis dan aplikatif untuk dijadikan media pembelajaran.
3). Audio-visual
Audio-visual merupakan alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. 
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :
a)  Media video
Media video merupakan salah satu  jenis  media  audio visual, selain film. Yang   banyak  dikembangkan  untuk  keperluan  pembelajaran,  bias dikemas dalam bentuk VCD
b)  Media Komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambundengan  internet  dapat  memberikan  keleluasaan  belajar  menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Edgar dale (Daryanto, 2010:15) yang mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkrit hingga hal yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of Experience), berikut gambarnya:

Dan menurut Edgar Dale pula, secara umum media mempunyai kegunaan:
1.         Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2.         Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3.         Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.         Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
5.         Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalam dan menimbulkan persepsi yang sama.


Jumat, 21 Maret 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131930136/Pengembangan%20Media%20Pembelajaran%20Berbasis%20ICT.pdf

Karakterisik dan Landasan Pemilihan Media Pembelajaran Matematika

Karakteristik Media Pembelajaran Matematika

Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk memahami karakteristik berbagai media pembelajaran sehingga guru terampil memilih media pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, guru juga dapat menggunakan media secara bervariasi dalam pembelajaran. Guru juga harus yakin bahwa media yang ia gunakan dalam pembelajaran memiliki efek positif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Sundayana (2013: 14) menuliskan karakteristik media menurut Arsyad (2002) dapat dilihat dari segi kemampuannya, cara pembuatannya, dan cara penggunannya.


Fajriah, Nurul. “Karakterisik dan Landasan Pemilihan Media Pembelajaran Matematika.” http://edumpm.blogspot.com/2014/03/landasan-penggunaan-mpm.html (diakses tanggal 21 maret 2014)

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika

Media pembelajaran dapat diartikan semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya proses pembelajaran.jadi seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi pembelajaran perlu menggunakan media ,agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efesien dan mempertinggi dalam proses pembelajaran.

Fungsi Media Pembelajaran
Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
o   Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
o   Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
o   Semua indera murid dapat diaktifkan.
o    Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
o   Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Alasan media pembelajaran berkenaan dapat mempertinggi proses belajar siswa
sebagai berikut :
1)      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motifasi belajar.
2)      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami dan dikuasai siswa.
3)       Metode pengajaran akan lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi verbal.
4)       Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktifitas lain seperti mengamati, merumuskan, melakukan dan mendemonstrasikan.
Menurut Ensiclopedi of Educational Reseach, nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut:
  • ·         Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas.
  • ·         Memperbesar perhatian siswa.
  • ·         Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran lebih mantap.
  • ·         Memberikan pengalaman yang nyata.
  • ·         Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.
  • ·         Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan bahasa.
  • ·         Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
  • ·         Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.
  • ·         Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
  • ·         Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika dapat menmbangkitkan keinginan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan memfaatkan media yang benar memungkinkan siswa dapat menjalankan pembelajaran dengan rasa senang , sehingga keinginan untuk belajar matematika tumbuh dari dalam diri siswa.

Menurut Levie dan Lenzs (1982) Mengemukakan ada beberapa fungsi media pembelajaran.
a. Fungsi Atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengerahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang menyertainya teks materi pelajaran.
b.Fungsi Afektif dapat menggugah emosi sikap siswa, misalnya informasi yang mneyangkut masalah sosial datau ras.
c.Fungsi kognitif mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris untuk mengekomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat:
1. Memperjelas penyajian pesan dan ionformasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivsasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemampuan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemapuannya.
3. Mengatasi keterbatasan indera , ruang dan waktu;
a. Objek yang terlalu besar dapat ditampilkan langsung diruang kelas depat diganti dengan gambar, foto, slide, realita. film, radio atau model.misalnya Untuk menghitung luas sebuah pulau guru dapat menampilkan sebuah peta atau gambar ,tampa harus menghitung objek yang sebenarnya.
b. Objek yang terlalu kecil .yang tidak tanpak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan milroskop, film,slide, atau gambar.
c. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti kioputer, film, dan video.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa, tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam belajar matematika,pengalaman belajar siswa sangatlah penting.pengalaman tersebut akan membentuk pemahaman, apa bila ditunjang dengan alat bantu belajar, agar pemahaman mereka menjadi kongkrit, dengan demikian alat bantu belajar atau media akan berfungsi dengan baik,apa bila media tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna,mengaktifkan dan menyenangkan siswa.

Referensi :
Yuliawati, Eni. “Manfaat Media Pembelajaran Matematika.” http://eni-yuliawati.blogspot.com/2012/09/manfaat-media-pembelajaran-matematika.html (diakses tanggal 21 maret 2014)

Asruna, Rita. “Fungsi Media Pembelajaran Matematika.” http://ritaasruna3396gmail.blogspot.com/2010/04/fungsi-media-pembelajaran-matematika.html (diakses tanggal 21 maret 2014)

JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Di dalam pembelajaran matematika, seorang guru semestinya menggunakan alat peraga. Hal ini agar materi yang diberikannya mudah difahami oleh siswa. Untuk itu seorang guru harus mengenal jenis jenis media pembelajaran matematika.

Penggolongan jenis jenis untuk pembelajaran Matematika terdiri dari 5 jenis yakni :

a. media tanpa proyeksi dua dimensi : yakni tipe yang pemakaiannya tanpa proyektor serta cuma punyai dua ukuran saja, yaitu panjang serta lebar. Contoh : papan catat, papan tempel, papan fanel, serta yang lain.

b. media tanpa proyeksi tiga dimensi, yakni : tipe media yang pemakaiannya tanpa proyektor serta punyai ukuran panjang, lebal tidak tipis, serta tinggi. juga didalam katagori ini contohnya : benda sesungguhnya, boneka, etc.

c. media audio yakni media yang cuma berikan rangsangan nada saja. media ini pemakaiannya tanpa proyektor, tapi mempunyai alat perlengkapan spesial yang bisa memberikan atau memperkera nada. tipe media sama dengan ini, umpamanya : radio serta tape recorder.

d. media dengan proyeksi yakni : media yang pemakaiannya mengfungsikan proyektor, umpamanya : fim, slide, serta film strip.

e. televisi serta video tape recorder yakni tipe media yang pada prinsipnya sama juga dengan audio tape recorder, serta radio. perbedaannya andaikan radio cukup hanya dengan pemancar nada saja, namun tv pancarkan nada serta gambar. video tape recorder yaitu alat buat merekam, menaruh serta menampilkan kembali dengan serempak nada serta gambar dari satu objek. namun apabila tv yaitu sebagai alat untuk lihat gambar serta mendengarkan nada dari jarak jauh.

 Penggunaaan alat peraga atau media pembelajaran bertujuan untuk  mengoptimalkan kegunaan seluruh panca indra siswa untuk menambah efektivitas siswa studi dengan langkah mendengar, lihat, meraba, serta menggunakan pikirannya dengan logis serta realistis. Pelajaran bukan hanya sekedar menerawang secara abstrak, namun sebagai sistem empirik yang konkrit dan  realistik dan menjadi sisi  hidup yang tidak mudah dilupakan.Dengan kata lain, tujuan pemakaian alat peraga yaitu untuk mendemonstrasikan rancangan yang abstrak ke didalam wujud visual.


Referensi :
Marcoalo, Tri. “JENIS - JENIS MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.” http://blogmediapembelajaranguru.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-media-pembelajaran.html (diakses tanggal 21 Maret 2014)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More