This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 18 Juni 2011

Cerita Kecil

Bullet For My Valentine

Bullet For My Valentine



Bullet for My Valentine

Bullet for My Valentine di Earthday Birthday,April 29, 2007.
Latar belakang
Dikenal juga sebagaiJeff Killed John
BFMV
B4MV
Bullet
Mullet For My Valentine
AsalBridgend, Wales
GenreMetalcore
Tahun aktif1995–sekarang
LabelColumbia (UK)
Trustkill Records (AS)
Gun Records/Sony-BMG
Jive Records (Sekarang)
Situs webbulletformyvalentine1.com
Anggota
Matt Tuck
Michael Paget
Jason James
Michael Tomas
Mantan anggota
Nick Crandle
Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah grup musik heavy metal yang berasal dari Bridgend, Wales. Grup ini dibentuk pada tahun 1998 oleh 5 mahasiswa di sebuah studio musik di kampus mereka, Brigend College. Nama awal band mereka adalah Jeff Killed John. Mereka mengawali karier di dunia musik dengan memainkan musik Nirvana danMetallica, kemudian pada sekitar tahun 2002 merilis singel You/Play With Me. Mereka mendapat dukungan dari Greg Haver, seorang produser perusahaan rekaman.
Saat ini mereka beranggotakan :
Matt Tuck (Lead Vocal, Rhytem Gitar) Michael Paget(Lead Gitar, Backing Vocal) Jason James(Bass Gitar, Scream Vocal) Michael Tomas(Drum)
  • Youdhaz

Discography

Scream Aim Fire

  1. 1. Scream Aim Fire
  2. 2. Eye Of The Storm
  3. 3. Hearts Burst Into Fire
  4. 4. Waking The Demon
  5. 5. Disappear
  6. 6. Deliver Us From Evil
  7. 7. Take It Out On Me
  8. 8. Say Goodnight
  9. 9. End Of Days
  10. 10. Last To Know
  11. 11. Forever And Always
  12. 12. No Easy Way Out

Scream Aim Fire (single)SCREAM AIM FIRE (SINGLE - CD1)

  1. 1. Scream Aim Fire
  2. 2. Forever And Always (acoustic)

Scream Aim Fire (Single - 7" 1)

  1. 1. Scream Aim Fire

Scream Aim Fire (Single - 7" 2)

  1. 1. Scream Aim Fire
  2. 2. Crazy Train

The Poison - Live at Brixton DVD

  1. 1. Intro
  2. 2. Her Voice Resides
  3. 3. 4 Words
  4. 4. Suffocating
  5. 5. All These Things I Hate
  6. 6. The Poison
  7. 7. Spit You Out
  8. 8. Cries In Vain
  9. 9. Just Another Star
  10. 10. Tears Don't Fall
  11. 11. No Control
  12. 12. Hand Of Blood
  13. 13. The End

Videos

  1. 1. Hand Of Blood
  2. 2. 4 Words (To Choke Upon)
  3. 3. Suffocation Under Words Of Sorrow (What Can I Do)
  4. 4. All These Things I Hate (Revolve Around Me)
  5. 5. Tears Don't Fall

Special Features

  1. Behind the scenes
  2. Mini documentaries
  3. Bullet TV footage filmed by the band while on tour in Europe, US, UK and Japan
  4. Lyrics
  5. Photo gallery

The Poison (Re -Issue)

Extra songs:
  1. 7 days
  2. My Fist, Your Mouth, Her Scars
  3. Spit you out (live at Brixton)
  4. All These Things I Hate (revolve around me) (live ar brixton)
plus, extra dvd with:

Hand of blood (video)

  1. 4 words (to choke upon) (video)
  2. Suffocating Under Words of Sorrow (video)
  3. 4 words to choke upon (live at club quattro, shibuya, tokyo)
  4. Suffocating Under Words of Sorrow. (live at club quattro, shibuya, tokyo)
  5. Cries in vain ( (live at club quattro, shibuya, tokyo)

Tears don't fall - CD1

  1. 1. Tears don't fall
  2. 2. Domination (Pantera cover)

Tears don't fall - CD2

  1. 1. Tears don't fall
  2. 2. 4 words (to choke upon) - Live from Brixton Academy
  3. 3. Suffocating Under Words of Sorrow (What Can I Do) - Live from Brixton Academy

Tears don't fall 7"

  1. 1. Tears don't fall
  2. 2. Welcome Home (Sanitarium) - Metallica cover

[sunting]All the things I hate (Revolve around me) - CD1

  1. 1. All these things i hate (revolve around me)
  2. 2. Seven days

All the things I hate (Revolve around me) - CD2

  1. 1. All these things i hate (revolve around me)
  2. 2. My fist your mouth her scars

All the things I hate (Revolve around me) 7

  1. 1. All these things i hate (revolve around me)
  2. 2. Ecthed design

The Poison Enhanced CD

  1. 1. Intro
  2. 2. Her Voice Resides
  3. 3. 4 Words
  4. 4. Tears Don't Fall
  5. 5. Suffocating Under The Words Of Sorrow (What Can I Do)
  6. 6. Hit The Floor
  7. 7. All These Things I Hate (Revolve Around Me)
  8. 8. Room 409
  9. 9. The Poison
  10. 10. 10 Years Today
  11. 11. Cries In Vain
  12. 12. Spit You Out
  13. 13. The End

Suffocating under the words of sorrow (What can I do)

CD SINGLE
  1. 1. Suffocating Under Words of Sorrow (What can I do)
  2. 2. Spit you out (live at Cardiff Barfly 17/2/05)

Suffocating under the words of sorrow (What can I do) Green 7

  1. 1. Suffocating Under Words of Sorrow (What can I do)
  2. 2. Room 409 (live at Cardiff Barfly 17/2/05)

Suffocating under the words of sorrow (What can I do) Blue 7

  1. 1. Suffocating Under Words of Sorrow (What can I do)

Mini Album

  1. 1. Hand Of Blood
  2. 2. Cries in Vain
  3. 3. Curses
  4. 4. No Control
  5. 5. Just another Star

Four Words (To choke upon)

  1. 7” SINGLE
  2. The vinyl 7” has “Four Words (To Choke Upon)” on the A-side, and an etching of smoking guns on the B-side. Limited to 1000 copies
CD SINGLE
  1. 2 track CD single with extended and alternate mix of the track ‘Curses' (originally featured on the debut mini album).

Selasa, 14 Juni 2011

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik

Aesop

Kura-kura dan Itik

Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha. Ada yang mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa Jupiter telah mengundangnya secara khusus.
Setelah bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan dengan gembira di atas langit dan bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang lain. Si kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu kecil sehingga harus terseret-seret ketika berjalan.
Suatu hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua masalahnya.

"Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia," kata itik tersebut. "Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit dimana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
Kura-kura tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas awan.
Saat itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"
"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.
Tetapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun ke bawah, dimana dia akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang ada di tanah.

Rasa ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan kesialan.

Kodok dan Seekor Kerbau

Kodok dan Seekor Kerbau

Aesop

Kodok dan anak-anaknya


Seekor kerbau datang ke sebuah kolam yang penuh dengan alang-alang untuk minum. Ketika dia menginjakkan kakinya yang berat ke atas air, secara tidak sengaja dia menginjak seekor kodok kecil sehingga masuk ke dalam lumpur. Ibu kodok yang tidak melihat kejadian itu selanjutnya mulai merasa kehilangan satu anakknya dan bertanya kepada anak kodok yang lainnya apa-apa saja yang terjadi dengan anak kodok itu.

"Satu makhluk yang sangat besar," kata salah satu dari anak kodok , "menginjak saudaraku dengan kakinya yang sangat besar!"
"Besar katanya!" kata ibu kodok, sambil meniup dirinya sendiri sehingga menggelembung menjadi besar. "Apakah dia sebesar ini?"


"Oh, jauh lebih besar!" kata mereka serempak.

Ibu kodok kembali menggelembungkan dirinya lebih besar lagi.

"Dia tidak mungkin lebih besar dari ini," katanya kembali. Tetapi kodok-kodok yang kecil itu mengatakan bahwa makhluk tersebut jauh lebih besar dan ibu kodok tersebut terus meniup dan menggelembungkan dirinya lagi dan lagi hingga dia meledak.


Jangan mencoba melakukan sesuatu yang tidak mungkin.

Kepiting Muda dan Ibunya

Kepiting Muda dan Ibunya

Aesop


"Mengapa kamu berjalan ke arah samping seperti itu?" tanya ibu kepiting kepada anaknya. "Kamu harus berjalan lurus ke depan dengan jari-jari kaki yang menghadap keluar."
"Perlihatkanlah saya cara berjalan yang baik bu," kata kepiting kecil itu kepada ibunya, "Saya sangat ingin belajar."
Mendengar kata anaknya, ibu kepiting tersebut mencoba untuk berjalan lurus ke depan. Tetapi dia hanya bisa juga berjalan ke arah samping, seperti cara anaknya berjalan. Dan ketika ibu kepiting tersebut mencoba untuk memutar jari-jari kakinya ke arah luar, dia malah tersandung dan terjatuh ke tanah dengan hidung terlebih dahulu.

Jangan menjelaskan bagaimana orang harus bertindak kecuali kamu dapat memberikan contoh yang baik

Ayam Yang Berkelahi dan Burung Elang

Ayam Yang Berkelahi dan Burung Elang

Aesop


Ayam Pemenang dan Burung Elang
Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi.
Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya.
Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi.

Rasa sombong menyebabkan kejatuhan

Anak Penggembala dan Serigala

Anak Penggembala dan Serigala

Aesop


Anak Penggembala dan Serigala
Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.
Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana. 
Tuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, "Serigala, serigala!"
Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.
Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.

Pembohong tidak akan pernah di percayai lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.

Anak Laki-Laki dan Setoples Kacang

Anak Laki-laki dan Setoples Kacang

Aesop



Seorang anak laki-laki diijinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples dan mengambil kacang yang ada di dalamnya. Dan anak laki-laki itu memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang, tetapi karena anak laki-laki itu mengambil kacang tersebut dengan genggaman yang sangat besar, dia tidak dapat menarik tangannya keluar, dan disana dia berdiri terus, tidak rela untuk melepaskan sebiji kacangpun dari genggamannya karena dia ingin mengambil semuanya sekaligus. Karena rasa penasaran dan kecewa dia mulai menangis.
"Putraku," kata ibunya ,"Ambillah kacang tersebut setengah genggam saja, sehingga kamu akan lebih mudah mengeluarkan tanganmu dari toples tersebut, dan mungkin kamu akan bisa memiliki lebih banyak kacang lagi jika kamu mengambilnya berulang-ulang."

Jangan mengerjakan sesuatu yang terlalu banyak sekaligus.

Anak Kambing dan Serigala

Anak Kambing dan Serigala

Aesop

Anak kambing dan seekor serigala

Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing itu dari bahaya. Anak kambing itu mencari rumput di pinggir atap, dan saat itu dia melihat seekor serigala dan memandang serigala itu dengan raut muka yang penuh dengan ejekan dan dengan perasaan yang penuh kemenangan, dia mulai mengejek serigala tersebut, walaupun pada saat itu dia tidak ingin mengejek sang Serigala, tetapi karena dia merasa serigala tersebut tidak akan dapat naik ke atas atap dan menangkapnya, timbullah keberaniannya untuk mengejek.

Serigala itupun menatap anak kambing itu dari bawah, "Saya mendengarmu," kata sang Serigala, "dan saya tidak mendendam pada apa yang kamu katakan atau kamu lakukan ketika kamu diatas sana, karena itu adalah atap yang berbicara dan bukan kamu."

Jangan kamu berkata sesuatu yang tidak kamu ingin katakan terus menerus

Burung Elang dan Burung Gagak

Burung Elang dan Burung Gagak

Aesop

Elang yang menyambar anak domba

Seekor burung Elang, dengan kekuatan sayapnya menyambar seekor anak domba dengan kukunya dan membawanya pergi jauh ke angkasa, seekor burung gagak melihat kejadian itu, dan terbayang dibenaknya sebuah gagasan bahwa dia mempunyai kekuatan untuk melakukan hal yang sama dengan burung elang tersebut. Dan dengan membuka sayapnya lebar-lebar kemudian terbang di udara dengan galaknya, dia meluncur kebawah dan dengan cepat menghamtam bagian punggung seekor domba, tetapi ketika dia mencoba untuk terbang kembali dia baru sadar kalau dia tidak bisa mengangkat domba tersebut dan dia tidak dapat terbang lagi karena kukunya telah terjerat pada bulu domba, walaupun dia mencoba untuk melepaskan dirinya, jeratan itu terlalu sulit untuk dilepaskan sehingga dia merasa putus ada dan tetap tinggal di atas punggung domba tersebut.
Seorang pengembala yang melihat burung gagak itu mengibas-ngibaskan sayapnya berusaha melepaskan diri, pengembala itu menyadari apa yang telah terjadi, pengembala itupun berlari dan segera menangkap burung itu dan mengikat dan mengurung burung gagak tersebut, setelah menjelang sore dia memberikan burung gagak itu kepada anak-anaknya di rumah untuk bermain.
"Betapa lucunya burung ini!" mereka sambil tertawa, "ini disebut burung apa ayah?"
"itu burung gagak, anakku. Tetapi jika kamu bertanya kepadanya, dia akan menjawab dia adalah dia seekor burung elang."

Jangan biarkan kesombonganmu membuat kamu lupa diri akan kemampuanmu


Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Aesop


Burung gagak dan sebuah kendi 
Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak.

Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.

Semut dan Belalang

Semut dan Belalang

Aesop


Semut dan Belalang 
Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.

Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Dua Ekor Kambing

Dua Ekor Kambing

Aesop


Dua ekor kambing 
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.
Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.

Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.

Keledai dan Garam Muatannya

Keledai dan Garam Muatannya

Aesop


Keledai dan keranjang spons 
Seorang pedagang, menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi kali ini, keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Gembira karena merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan, sang Keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Pada hari berikutnya, sang Pedagang kembali membawa muatan garam. Sang Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air, dan akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu.
Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar, dimana keledai tersebut di muati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di tengah sungai, sang keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri, tetapi pada saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, sang keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang kerumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya akibat spons yang dimuatnya menyerap air sungai.

Cara yang sama tidak cocok digunakan untuk segala situasi.

Pemerah Susu dan Embernya

Pemerah Susu dan Ember nya

Aesop


Pemerah susu dan ember berisi susu yang tumpah 
Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu yang dijunjungnya di atas kepalanya. Saat dia berjalan pulang, dia berpikir dan membayang-bayangkan rencananya kedepan.
"Susu yang saya perah ini sangat baik mutunya," pikirnya menghibur diri, "akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayam-ayam muda yang sehat. Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda yang memiliki usaha yang bagus saja!"
Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta kebanggaannya.

Jangan menghitung ayam yang belum menetas.

Si Pelit

Si Pelit

Aesop


Pengembara dan si Pelit yang kehilangan harta 
Seorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk memastikan bahwa tidak ada emasnya yang hilang. Dia sangat sering melakukan hal itu sehingga seorang pencuri yang mengawasinya, dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu dan suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut dan membawanya pergi.
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya.
Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"

Harta yang kita miliki sama nilainya dengan kegunaan harta tersebut.

Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang

Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang

Aesop



Dua pengembara dan seekor beruang
Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka.
Salah satu pengembara, hanya memikirkan keselamatannya dan tidak menghiraukan temannya, memanjat ke sebuah pohon yang berada dekat dengannya.
Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal.
Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi.
Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya.
"Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu"
"Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya."

Kemalangan dapat menguji sebuah persahabatan.

Anjing dan Bayangannya


Anjing dan Bayangannya

Aesop



Anjing dan bayangan dirinya
Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.

Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah

Kerbau dan Kambing

Kerbau dan Kambing



Kerbau dan Kambing
Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.
Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."

Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain.

Senin, 13 Juni 2011

Adobe Photoshop CS3 Portable

Ni dia buat ngedit2 photo
kapasitasnya kecil tapi mantab buat ngedit photo Gan
klo mau download
klik ja link di bawah

Slipknot Video

Prosthetics


Psychosocial


Wait and Bleed

Avenged Sevenfold Video

Bat Country


Blinded In Chain


Buried Alive


Burn It Down


Critical Aclaim


God Hate Us


Nightmare

Video Clip

Minggu, 12 Juni 2011

Fighter In The Wind

Fighter in the Wind ( Korean : 바람의 파이터 ) is a 2004 South Korean film. Fighter in the Wind ( Korea : 바람 의 파이터) adalah 2004 Korea Selatan film. It is based on the Japanese book Karate Baka Ichidai which is an account of karate competitor Choi Yeung-Eui (최영의, 崔永宜) who went to Japan after World War II to become a fighter pilot but found a very different path instead. Hal ini didasarkan pada buku Jepang Karate Baka Ichidai yang merupakan rekening pesaing karate Yeung Choi-Eui (최영 의,崔永宜) yang pergi ke Jepang setelah Perang Dunia II untuk menjadi pilot pesawat tempur tetapi menemukan jalan yang sangat berbeda sebagai gantinya. He changed his name to Masutatsu Oyama (大山倍達) and went across the country, defeating martial artists one after another. Dia mengubah namanya menjadi Masutatsu Oyama (大倍山达) dan pergi di seluruh negeri, mengalahkan seniman bela diri satu demi satu. This film concentrates on the period when he is still young, and developing his famous karate style, Kyokushin . [ 1 ] Film ini berkonsentrasi pada periode ketika ia masih muda, dan mengembangkan gaya yang terkenal karate, Kyokushin .  







Pemain

  • Yang Dong-geun as Choi Bae-dal (AKA Masutatsu Oyama), the main character who becomes a master of karate (based on the real life karateka Masutatsu Oyama ). Yang Dong-geun sebagai Choi Bae-dal (AKA Masutatsu Oyama), karakter utama yang menjadi master karate (didasarkan pada kehidupan nyata karateka Masutatsu Oyama ).
  • Masaya Kato as Kato, the head of the Japanese Karate Association and, due to his xenophobia, enemy of Bae-dal. Masaya Kato sebagai Kato, kepala Asosiasi Karate Jepang dan, karena xenophobia-nya, musuh Bae-dal.
  • Aya Hirayama as Yoko, a young Japanese woman who is rescued by Bae-dal and falls for him. Aya Hirayama sebagai Yoko, seorang perempuan Jepang muda yang diselamatkan oleh Bae-dal dan jatuh untuknya.
  • Jeong Tae-woo as Chun-bae, Bae-dal's friend, something of a scoundrel but a loyal friend. Jeong Tae-woo sebagai Chun-bae,-dal sahabat Bae, sesuatu dari bajingan tetapi teman setia.
  • Jung Doo-hong as Bum-soo, a martial arts master from Bae-dal's home town who becomes a mentor to him. Jung Doo-hong sebagai Bum-soo, seorang guru seni bela diri dari dal home kota-Bae yang menjadi mentor baginya. 
Download Film:
CD1 CD2


Download Subtitle:
Subtitle English

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More